TEORI-TEORI DALAM PSIKOLOGI
A.
Teori psikologi dalam belajar
Perkembagan
psikologi pada abad ke-19 sampai memasuki abad ke-20, mengalami kemajuan yang pesat. Ini ditandai
dengan banyaknya aliran-aliran atau teori-teori psikologi yang muncul dengan
konsep dan metode tersendiri. Namun pada dekade ini ada tiga aliran psikologi
yang sangat berpengaruh khususnya dalam bidang pendidikan yaitu :
1. Teori Behavioristik
2. Teori Kognitif
3. Teori Humanistik
4. Teori Psikologi Perkembangan
5. Teori Belajar
Secara
pragmatis, teori belajar dapat dipahami sebagai prinsip pada umum atau kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan
penjelasan atas sjumlah fakta dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa
belajar. Dan untuk lebih memahami dan mengenel masalah belajar, maka akan
diuraikan beberapa teori belajar, maka akan diuraikan beberapa teori yang telah
ditemukan oleh para ahli psikologi.
1.
Teori
Behavioristik
Pandangan
tentang belajar menurut aliran tingkah laku, tidak lain adalah perubahan dalam
tingkah laku sebagai akkibat dari interaksi antara stimulus dan respons. Dengan
kata lain belajar adalah perubahan yang di alami siswa dalam hal kemampuannya
untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara
stimulus dan respons. Para ahli yang banyak karya dalam aliran ini antara lain:
Thorndike (1911) Watson (1963) Hull (1943) dan Skinner(1968).
a. Thorndike,
menurut Thorndike (1911) salah seorang pendiri aliran tingkah laku, belajar
adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan,
atau gerakan) dan respons (yang juga berupa pikiran, perasaan, atau gerakan).
Menurut Thorndike perubahan tingkah laku boleh berwujud sesuatu yang konkret
(dapat di amati) atau yang di konkret (tidak bisa di amati).
b. Watson,
berbeda dengan Thordike, menurut watson pelopor yang datang sesudah Thorndike,
stimulus dan respons tersebut harus berbentuk tingkah laku yang ‘’bisa di
amati’’ (obseruable). Mengabaikan berbagai perubahan mental yang mungkin
terjadi dalam belajar dan menganggap nya sebagai faktor yang jtidak perlu di
ketahui.
c. Clark
Hull (1943), menemukan konsep pokok teori nya yang sangat di pengaruhi oleh
teori evolusinya Charles Darwin. Bagi Hull kebutuhan biologis dan pemuasan
kebutuhan biologis menempati posisi kcentral.
d. Edwin
Guthrie, mengemukakan teori Kontiguiti yang memandang bahwa belajar merupakan
kaitan asosiatif antara stimulus tertentu dan respons tertentu. Edwin Guthrie
berpendirian bahwa hubungan antara stimulus dengan respons merupakan faktor
kritis dalam belajar. Di perlukan pemberian stimulus yang sering agar hubungan
menjadi lebih langgeng.
e. Skinner
(1968), yang datang kemudian merupakan penganut paham neobehavioris yang
mengalihkan dari laboratorium kepraktek kelas. Skinner mempunyai pendapat lain
lagi, yang ternyata mampu mengalihkan pamor toeri-teori hull dan guthrie.
2. Teori Kognitif
Teori
belajar kognitif merupakan suatu teori belajar yang lebih mementingkan proses belajar dari pada
hasil belajar itu sendiri. Aliran ini belajar tidak sekedar melibatkan hubungan
antara stimulus dan respons. Belajar melibatkan proses berfikir yang sangat
kompleks teori ini sangat erat hubungan dengan teori sibernetik. Para ahli yang
mendefinisikan aliran kognitif antara lain:
a.
Piaget (1975), salah seorang penganut
aliran kognitif yang kuat, bahwa proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga
tahapan yaitu:
1) Asimilasi
2) Akomodari
3) Eguilibrasi
( penyeimbagan)
b. Ausubel,
Menurut Ausubel (1968) siswa akan belajar dengan baik jika apa yang disebut
“pengatur kemajuan (belajar)” ( aduance organizers) didefinisikan dan di perentasikan dengan baik dan tepah
kepada siswa.
c. Bruner
(1960), mengusulkan teorinya yang disebut free discovery learyning.
Proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika gurunya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu aturan (termasuk konsep, teori definisi
dan sebagainya) melalui contoh-contoh yang mengambarkan (mewakili) aturan yang
menjadi sumbernya.
3. Teori Humanistik
Bagi
penganut teori ini, proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu
sendiri. Teori belajar, teori humanistik inilah yang paling abstrak, paling
mendekati dunia filsafat dari pada dunia pendidikan.
Teori
ini berwujud dalam teori bloom dan krathwohl dalam bentuk Taksonomi Bloom. Empat pakar lain yang juga termasuk ke dalam
kubu teori ini adalah Kolb, Honey dan Mumford, serta Habermas yang
masing-masing pendapatnya akan dibahas berikut ini.
a.
Bloom dan Krathwohl, menunjukkan apa
yang mungkin dikuasai (dipelajari) oleh siswa, yang tercakup dalam tiga kawasan
berikut.
1)
Kognitif,
2)
Psikomotor
3)
Afektif
b. Kolb
c.
Honey dan Mumford
d.
Habermas
4. Teori Psikologi Kepribadian
Memandang
kepribadian sebagai cara unik dari individu dalam mengartikan pengalaman
pengalaman hidupnya. Teori yang lain Gordon allport, merumuskan kepribadian
sebagai”sesuatu” yang terdapat dalam diri individu yang bersangkutan. Rumusan
Allport tentang kepribadian adalah: Suatu organisasi yang dinamis dan sistem
psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara
khas.
5. Teori Belajar
Teori mengenai proses belajar
a. Belajar secara asosiatif
Proses
belajar secara asosiatif ini adalah yang paling sederhana, karena hanya menyangkut soal-soal
asosiasi(hubungan) antar sesuatu rangsangan dan sesuatu lak(perbuatan,
response). Dalam hubungan dengan soal asosiasi ini mengemukakan bahwa: bayi yang baru lahir
itu ibarat secarik kertas putih
b. Belajar
menurut hukum pertautan
Hukum
ini berlandasan suatu pendapat bahwa hal belajar sebenarnya merupakan rangkaian
hubungan anatar
rangsangan dan perilaku (perbuatan-perbuatan) yang di perlibatkan. Hukum
pertautan ini di kemukakan oleh Thorndike,L.E. Setelah
melakukan
percobaan pada hewan-hewan
sekitar tahun 1898. Dikemukakan bahwa dalam hal belajar terdapat 3 hukum yang
utama yaitu:
2)
Hukum
pengulangan
3)
Hukum
Efek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar