Selasa, 16 Juni 2015

Atensi



ATENSI

A.      Atensi
Atensi adalah sebuah konsep multidimensional yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan ciri-ciri dan cara-cara merespon dalam sistem kognitif. Menurut chaplin (2002), atensi adalah konsentrasi terhadap aktifitas mental. Sedangkan menurut margaret w. matlin (1994) menggunakan istilh atensi untuk merujuk pada konsentrasi terhadap suatu tugas mental, dimana individu mencoba untuk meniadakan stimulus lain yang mengganggu dan merujuk pada penerimaan beberapa pesan pada suatu waktu dan mengabaikan semua pesan kecuali pesan tertentu.
Atensi juga didefinisikan sebagai proses menyaring, memfokuskan perhatian atau dikenal dengan istilah konsentrasi, mempertahankan fokus perhatian pada objek yang relefan dan mengabaikan objek yang tidak relefan serta mengubah fokus perhatian dari kegiatan yang satu ke kegiatan selanjutnya. 
Atensi atau perhatian selektif memiliki ciri-ciri: dapat meningkatkan persepsi kita tehadap stimuli yang menjadi fokusnya dapat mengurangi persepsi stimuli yang tidak menjadi fokusnya. Contoh Atensi atau perhatian selektif memiliki ciri-ciri: dapat meningkatkan persepsi kita tehadap stimuli yang menjadi fokusnya dan dapat mengurangi persepsi stimuli yang tidak menjadi fokusnya.
Contoh atensi selektif adalah suatu fakta ketika kita sedang memfokuskan perhatian dalam percakapan kita tidak mengetahui isi percakapan lain disekitar kita kemudian tiba-tiba ada orang yang mebicarakan nama kita maka secara sadar tiba-tiba kita akan menengok ke arah orang yang membicarakan kita. Hal ini  menunjukan otak dapat  memblokir semua stimuli dari kesadaran  kecuali jenis stimuli tertentu. Atensi dapat difokuskan dengan 2 cara yaitu:
1.    Proses kognitif internal ( atensi endogen ) yaitu atensi karena berasal dari dalam diri, seperti atensi pada suatu barang yang sedang dicari di dalam laci, maka kita akan fokus untuk mencari kunci tersebut didalam laci.
2.    Proses kejadian eksternal yaitu atensi karena ada stimulus dari luar diri atau lingkungan seperti atensi kita pada suara yang berisik atau ada barang yang jatuh pada saat kita sedang fokus belajar.

B.       Respon Stimulus
Respon adalah suatu tanggapan, reaksi dan jawaban, yaitu perilaku yang merupakan konsekuensi dari perilaku sebelumnya, tanggapan seseorang terhadap stimulus yang dihadapi. Hal yang sebenarnya bisa di temukan adalah rangkaian tahapan yang sangat halus, yang masing-masing menandai adanya suatu perkembangan baru hingga saat perilaku saat di pelajari mulai menampilkan karakteristik-karakteristik yang di sebut kecerdasan. Terdapat progresi berkesinambungan dari gerakan dan refleks spontan ke kebiasaan yang di peroleh dan dari kebiasaan itu menuju kecerdasan.
Mekanisme progresi merupakan salah satu bentuk asosiasi, prosese kumulatif yang dengannya pengondisisan ditambahkan pada refleks dan banyak akuisisi lainnya di tambahkan pada pengondisian itu. Menurut pandangan ini, setiap akuisisi di anggap sebagai respon atas stimuli, suatu respon yang karakter asosiatifnya mengekspresikan kendali perkembangan yang seutuhnya oleh koneksi-koneksi eksternal. Stimulus dibagi menjadi 5 yaitu:
1.      Stimulus Visual
Stimulus visual masuk kedalam mata karena adanya cahaya yang di pantulkan dari benda-benda di sekitar kita sehingga kita bisa melihat dari benda-benda tersebut.
2.      Stimulus Auditori
Manusia bisa mendengar karena adanya suara yang diterima oleh indera auditori yaitu telinga. Suara sebagai stimulus berasal dari benda-benda yang bergetar. Getaran benda akan menggetarkan partikel-partikel di udara sekitarnya, lalu berlangsung terus-menerus akan menimbulkan gelombang suara yang akhirnya akan sampai di telinga. Funsi sitem auditori adalah mempresepsi diri.
3.      Stimulus Sentuhan
Kepekaan manusia pada sentuhan tejadi di ujung jari dan bibir. Ujung jari dapat membedakan dua titik rangsangan, karena terdapat banyak sekali reseptor dengan serabut syaraf sensorik.
4.      Stimulus Rasa
Manusia merasakan dengan lidah, menggunakan lidah kita dapat membedakan 4 rasa.
5.      Stimulus Bau
Manusia dapat mencium bau dengan hidung, yang dapat membedakan berbagai macam bau baik yang sedap maupun tidak sedap.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar