ATENSI
A. Atensi
Atensi
adalah sebuah konsep
multidimensional yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan ciri-ciri dan
cara-cara merespon dalam sistem kognitif. Menurut chaplin (2002), atensi adalah
konsentrasi terhadap aktifitas mental. Sedangkan menurut margaret w. matlin
(1994) menggunakan istilh atensi untuk merujuk pada konsentrasi terhadap suatu
tugas mental, dimana individu mencoba untuk meniadakan stimulus lain yang mengganggu
dan merujuk pada penerimaan beberapa pesan pada suatu waktu dan mengabaikan
semua pesan kecuali pesan tertentu.
Atensi
juga didefinisikan sebagai proses menyaring, memfokuskan perhatian atau dikenal
dengan istilah konsentrasi, mempertahankan fokus perhatian pada objek yang
relefan dan mengabaikan objek yang tidak relefan serta mengubah fokus perhatian
dari kegiatan yang satu ke kegiatan selanjutnya.
Atensi
atau perhatian selektif memiliki ciri-ciri: dapat meningkatkan persepsi kita tehadap stimuli yang menjadi fokusnya dapat mengurangi persepsi stimuli yang tidak menjadi
fokusnya. Contoh Atensi atau perhatian
selektif memiliki ciri-ciri: dapat meningkatkan persepsi
kita tehadap stimuli yang menjadi fokusnya dan dapat mengurangi persepsi stimuli yang tidak menjadi fokusnya.
Contoh atensi selektif adalah suatu fakta ketika
kita sedang memfokuskan perhatian dalam percakapan kita tidak mengetahui isi
percakapan lain disekitar kita kemudian tiba-tiba ada orang yang mebicarakan nama
kita maka secara sadar tiba-tiba kita akan menengok ke arah orang yang
membicarakan kita. Hal ini menunjukan otak dapat memblokir semua stimuli dari kesadaran kecuali jenis stimuli tertentu. Atensi dapat difokuskan dengan 2
cara yaitu:
1.
Proses kognitif internal ( atensi
endogen ) yaitu atensi karena berasal dari dalam diri, seperti atensi pada
suatu barang yang sedang dicari di dalam laci, maka kita akan fokus untuk
mencari kunci tersebut didalam laci.
2.
Proses
kejadian eksternal yaitu atensi karena ada stimulus dari luar diri atau
lingkungan seperti atensi kita pada suara yang berisik atau ada barang yang
jatuh pada saat kita sedang fokus belajar.
B.
Respon Stimulus
Respon
adalah suatu tanggapan, reaksi dan jawaban, yaitu perilaku yang merupakan
konsekuensi dari perilaku sebelumnya, tanggapan seseorang terhadap stimulus
yang dihadapi. Hal yang sebenarnya bisa di temukan adalah rangkaian tahapan
yang sangat halus, yang masing-masing menandai adanya suatu perkembangan baru
hingga saat perilaku saat di pelajari mulai menampilkan
karakteristik-karakteristik yang di sebut kecerdasan. Terdapat progresi berkesinambungan dari gerakan dan refleks
spontan ke kebiasaan yang di peroleh dan dari kebiasaan itu menuju kecerdasan.
Mekanisme progresi merupakan
salah satu bentuk asosiasi, prosese kumulatif yang dengannya pengondisisan
ditambahkan pada refleks dan banyak akuisisi lainnya di tambahkan pada
pengondisian itu. Menurut pandangan ini, setiap akuisisi di anggap sebagai
respon atas stimuli, suatu respon yang karakter asosiatifnya mengekspresikan
kendali perkembangan yang seutuhnya oleh koneksi-koneksi eksternal.
Stimulus dibagi menjadi 5
yaitu:
1. Stimulus Visual
Stimulus visual masuk kedalam mata karena adanya
cahaya yang di pantulkan dari benda-benda di sekitar kita sehingga kita bisa
melihat dari benda-benda tersebut.
2. Stimulus Auditori
Manusia bisa mendengar karena adanya suara yang
diterima oleh indera auditori yaitu telinga. Suara sebagai stimulus berasal
dari benda-benda yang bergetar. Getaran benda akan menggetarkan
partikel-partikel di udara sekitarnya, lalu berlangsung terus-menerus akan
menimbulkan gelombang suara yang akhirnya akan sampai di telinga. Funsi sitem
auditori adalah mempresepsi diri.
3. Stimulus Sentuhan
Kepekaan manusia pada sentuhan tejadi di ujung jari dan
bibir. Ujung jari dapat membedakan dua titik rangsangan, karena terdapat banyak
sekali reseptor dengan serabut syaraf sensorik.
4. Stimulus Rasa
Manusia merasakan dengan lidah, menggunakan lidah kita
dapat membedakan 4 rasa.
5. Stimulus Bau
Manusia
dapat mencium bau dengan hidung, yang dapat membedakan berbagai macam bau baik
yang sedap maupun tidak sedap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar