Kamis, 11 Juni 2015

Anoreksia



ANOREKSIA


Mata Kuliah
Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu
Ega Asnatasia Maharani, S.Psi, M.Psi.




Oleh:
Lina Mutiah
1400002048
II/A




PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2015


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Masa remaja memang masa-masa paling menyenagkan. Banyak dari usia-usia ini mulai tertarik dengan lawan jenis dan membuat dirinya berusaha menarik lawan jenis. Khususnya remaja perempuan pasti sangat menjaga tubuhnya, dari mulai perawatan dan lain sebagainya tujuannya hanya satu menarik perhatian orang lain supaya tidak dianggap norak atau kurang menarik, bahagia, sukses, dan popular. Di masyarakat kita banyak persepsi perempuan yang menarik atau ideal itu bertubuh kurus, tinggi, berkulit putih, dan berambut lurus. Hal ini juga di dukung dengan banyaknya kontes-kontes maupun iklan-iklan di TV Indonesia yang menampilkan model-model yang kurus, tinggi, dan putih. Terlebih lagi saat berbelanja di mall-mall ataupun toko banyak manekin-manekin yang dipamerkan juga berpostur kurus, tinggi, dan putih tak hayal membuat perempuan yang melihatnya akan iri dan menjelek-jelekkan dirinya. Ada yang menjaga berat badan mereka mulai dari yang wajar samapi yang paling ekstrim. Tapi itu juga akan menjadi bumerang buat dirinya karena mereka banyak kekuranagn gizi tentunya yang sanagt dibutuhkan untuk masa pertumbuhannya juga. Pertumbuhan yang seharusnnya menjadi optimal menjadi permasalahan yang sangat serius karena persepsi yang salah mengartikan menarik dan ideal.
Meskipun ada juga pendapat lain tapi tetap saja persepsi perempuan yang menarik dan ideal tersebut kurus, tinggi, dan putih itu tetap nomer satu, apabila perempuan gemuk, pendek, coklat pasti banyak yang mengatakan itu sama saja kelas paling bawah untuk seorang perempuan. Tapi ada juga yang berpendapat dia menarik asal satu tidak gemuk. Ini membuktikan bahwa persepsi anak remaja perempuan banyak yang salah mengartikan kata menarik dan ideal, dan mereka menghakimi sendiri dirinya maupun orang lain dengan persepsi salah mereka. Karena persepsi itu pula banyak juga perempuan menjaga supaya badannya tetap kurus meskipun dengan cara kadang kurang wajar dan ini akan menjadi masalah yang besar apabila tidak segera ditangani.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian anoreksia?
2.      Apa saja gejala anoreksia?
3.      Apa penyebab dari anoreksia?
4.      Apa penangganan/solusi yang harus di lakukan untuk  menangani anoreksia?
5.      Bagaimana kasus penderita anoreksia?

C.     TUJUAN
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.
2.      Untuk mengetahui penyakit anoreksia.
3.      Untuk mengetahui penyebab timbulnya anoreksia.
4.      Untuk mengetahui penanganan penderita anoreksia nervosa.

































BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN ANOREKSIA
Anoreksia nervosa (AN) adalah sebuah gangguan makan yang ditandai dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap peningkatan berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang. Pencitraan diri pada penderita AN dipengaruhi oleh bias kognitif (pola penyimpangan dalam menilai suatu situasi) dan memengaruhi cara seseorang dalam berpikir serta mengevaluasi tubuh dan makanannya.

B.     GEJALA ANOREKSIA
Ada tiga gejala orang terkena anoreksia:
1.      Gejala fisik : berat badan berkurang secara signifikan, perubahan hormon, susah tidur, kepala pusing, sakit perut, konstipasi, dan kedinginan.
2.      Gejala perilaku : Ingin sendiri, cenderung pakai pakaian longgar, olahraga berlebihan, berbohong kalau sudah makan, menyangkal kalau ada masalah, sulit konsentrasi, dan selalu ingin mengontrol segala sesuatu.
3.      Gejala psikologis : ketakutan luar biasa pada penampakan berat badan, depresi, selalu emosional, terobsesi dengan diet, mood yang berubah-ubah, persepsi berat dan ukuran badan terganggu, memikirkan makanan sepanjang waktu, dan perasaan bersalah setelah makan.

C.    PENYEBAB ANOREKSIA
Anoreksia (anorexia) merupakan gangguan makan yang disebabkan oleh gangguan psikologis di mana penderitanya mengontrol asupan kalori secara ekstrim, membatasi makan, dan amat terobsesi dengan berat badan. Penderita anoreksia kemungkinan juga melakukan olahraga secara ekstrim untuk mengurangi berat badan.
Walaupun penyebab terjadinya anoreksia nervosa masih belum diketahui secara pasti. Pada beberapa penelitian hanya dikemukakan beberapa teori yang menjelaskan secara medis, salah satunya adanya kontribusi genetik. Pada anak kembar dari satu ovum lebih besar kemungkinan terjadi anoreksia pada kedua anak tersebut dibandingkan kembar dari dua ovum. Selain itu menurut teori psikodinamik, penderita anoreksia memiliki kesulitan antara kemandirian dan ketergantungan terhadap orang lain (contoh ketergantungan terhadap orang tua), adanya tingkat kerpecayaan diri yang rendah, dan kesulitan memahami perkembangan psikoseksual (kehatan jiwa dan perkembangan seksual).

D.    PENANGANAN/SOLUSI
Pengobatan anoreksia terdiri dari pengobatan untuk masalah kesehatan fisiknya dan juga untuk pengobatan psikologisnya.
Penderita yang mengalami anoreksia sebaiknya dirawat di rumah sakit, terutama karena pasien dengan anoreksia memiliki gangguan kesehatan yaitu malnutrisi, kekurangan cairan dan elektrolit tubuh, dan gangguan kesehatan serius lainnya.
Selain itu pasien juga dilakukan psikoterapi dengan tujuan untuk dapat mengubah pola pikir penderita terhadap tubuhnya. Psikoterapi dapat berupa internvensi keluarga maupun terapi kognitif dan perilaku.

E.     KASUS
Saya Sari mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Usia saya 22 tahun, saya bingung dengan kebiasaan yang saya lakukan tiga tahun belakangan ini. Sejak saya usia 19 tahun saya merasa badan saya terlalu gemuk dan makan terlalu banyak. Pada mulanya saya mengikuti kontes "ratu-ratuan" di kampus, pada saat itu saya tidak masuk nominasi. Teman-teman mengatakan bahwa saya terlalu gemuk untuk menang, biarpun wajah dan postur tubuh saya cukup mendukung. Semenjak itu kebiasaan makan saya berubah. Saya makan sedikit sekali untuk mencapai berat badan ideal, bahkan sesekali saya tidak makan sama sekali seharian. Kebiasaan itu terus berlangsung sampai sekarang. Teman-teman mengatakan bahwa saya sudah kurus, tetapi tetap saja saya tidak yakin dan masih terus mengurangi makan.
Selama ini keadaan saya terlihat baik-baik saja, tidak seorangpun mengetahui ketakutan saya akan kegemukan. Orang tua saya tidak mengetahui, karena selama kuliah saya kost, dan pulang ke rumah seminggu sekali. Kekhawatiran saya mulai timbul setelah selama dua bulan ini saya tidak datang bulan, padahal saya masih sendiri. Selain itu badan saya terasa sangat lemas dan sudah beberapa hari tidak bisa buang air besar. Padahal sebelumnya bila tidak bisa buang air saya biasa memakan obat pencahar agar bisa buang air besar. Tetapi sekarang biar sudah memakan obat pencahar tetap saja sulit.

1.      GEJALA
Gejala fisik :  selama dua bulan tidak datang bulan, badan sangat lemas, tidak bisa buang air besar.
Gejala perilaku : menyendiri di kost
Gejala psikologis : ketakutan, dan khawatir berlebih.


2.      PENANGANAN
menyadari bahwa kondisi tubuh sekarang ini sangat kurus dan yakinkan diri untuk menghilangkan perasaan takut gemuk dengan cara menumbuhkan rasa percaya diri. Memberitahu keluarga agar mendukung dan memberi support untuk dapat pulih seperti sedia kala.
Konsultasikan secara berkala dengan psikolog, dan berkonsultasi juga dengan ahli gizi. Ahli gizi tahu benar seberapa besar asupan yang dibutuhkann oleh penderita untuk dapat segera pulih kondisi kesehatannya. Langkah awal yang harus segera Sari lakukan adalah sesegera mungkin meminta bantuan dokter/psikolog.































BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Anoreksia nervosa adalah suatu bentuk ketakutan yang kuat mengalami kenaikan berat badan atau menolak untuk mempertahankan berat badan pada atau diatas berat badan normal minimal menurut usia dan tinggi badan, dan mengalami gangguan dalam cara memandang berat atau bentuk badannya sendiri. Anoreksia biasanya dimulai pada masa remaja, dan tentu saja memiliki perbedaan variabel dari satu orang ke orang yang lain. Orang dengan tipe membatasi untuk makan dalam rangka mencegah kenaikan berat badan. Sehingga menimbulkan bermacam komplikasi yang serius bahkan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu penderita anoreksi nervosa membutuhkan pengobatan medis dan psikis yang menyeluruh, yaitu perawatan di rumah sakit jika diperlukan, terapi individual serta keluarga.

B.     DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar