ANOREKSIA
Mata
Kuliah
Perkembangan Peserta Didik
Dosen
Pengampu
Ega Asnatasia Maharani, S.Psi, M.Psi.
Oleh:
Lina Mutiah
1400002048
II/A
PENDIDIKAN
GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UNIVERSITAS
AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Masa remaja memang masa-masa paling menyenagkan.
Banyak dari usia-usia ini mulai tertarik dengan lawan jenis dan membuat dirinya
berusaha menarik lawan jenis. Khususnya remaja perempuan pasti sangat menjaga
tubuhnya, dari mulai perawatan dan lain sebagainya tujuannya hanya satu menarik
perhatian orang lain supaya tidak dianggap norak atau kurang menarik, bahagia,
sukses, dan popular. Di masyarakat kita banyak persepsi perempuan yang menarik
atau ideal itu bertubuh kurus, tinggi, berkulit putih, dan berambut lurus. Hal
ini juga di dukung dengan banyaknya kontes-kontes maupun iklan-iklan di TV
Indonesia yang menampilkan model-model yang kurus, tinggi, dan putih. Terlebih
lagi saat berbelanja di mall-mall ataupun toko banyak manekin-manekin yang
dipamerkan juga berpostur kurus, tinggi, dan putih tak hayal membuat perempuan
yang melihatnya akan iri dan menjelek-jelekkan dirinya. Ada yang menjaga berat
badan mereka mulai dari yang wajar samapi yang paling ekstrim. Tapi itu juga
akan menjadi bumerang buat dirinya karena mereka banyak kekuranagn gizi
tentunya yang sanagt dibutuhkan untuk masa pertumbuhannya juga. Pertumbuhan
yang seharusnnya menjadi optimal menjadi permasalahan yang sangat serius karena
persepsi yang salah mengartikan menarik dan ideal.
Meskipun ada juga pendapat lain tapi tetap saja
persepsi perempuan yang menarik dan ideal tersebut kurus, tinggi, dan putih itu
tetap nomer satu, apabila perempuan gemuk, pendek, coklat pasti banyak yang
mengatakan itu sama saja kelas paling bawah untuk seorang perempuan. Tapi ada
juga yang berpendapat dia menarik asal satu tidak gemuk. Ini membuktikan bahwa
persepsi anak remaja perempuan banyak yang salah mengartikan kata menarik dan
ideal, dan mereka menghakimi sendiri dirinya maupun orang lain dengan persepsi
salah mereka. Karena persepsi itu pula banyak juga perempuan menjaga supaya
badannya tetap kurus meskipun dengan cara kadang kurang wajar dan ini akan
menjadi masalah yang besar apabila tidak segera ditangani.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
pengertian anoreksia?
2. Apa
saja gejala anoreksia?
3. Apa
penyebab dari anoreksia?
4. Apa
penangganan/solusi yang harus di lakukan untuk
menangani anoreksia?
5. Bagaimana
kasus penderita anoreksia?
C. TUJUAN
1.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan
Peserta Didik.
2.
Untuk mengetahui penyakit anoreksia.
3.
Untuk mengetahui penyebab timbulnya anoreksia.
4.
Untuk mengetahui penanganan penderita anoreksia
nervosa.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
ANOREKSIA
Anoreksia
nervosa (AN) adalah sebuah gangguan makan yang
ditandai dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa
takut yang berlebihan terhadap peningkatan berat badan akibat pencitraan diri
yang menyimpang. Pencitraan diri pada penderita AN dipengaruhi oleh bias
kognitif (pola penyimpangan dalam menilai suatu situasi) dan memengaruhi cara
seseorang dalam berpikir serta mengevaluasi tubuh dan makanannya.
B.
GEJALA
ANOREKSIA
Ada tiga
gejala orang terkena anoreksia:
1.
Gejala
fisik : berat badan berkurang secara
signifikan, perubahan hormon, susah tidur, kepala pusing, sakit perut, konstipasi,
dan kedinginan.
2.
Gejala
perilaku : Ingin sendiri, cenderung pakai
pakaian longgar, olahraga berlebihan, berbohong kalau sudah makan, menyangkal
kalau ada masalah, sulit konsentrasi, dan selalu ingin mengontrol segala
sesuatu.
3.
Gejala
psikologis : ketakutan luar biasa pada penampakan
berat badan, depresi, selalu emosional, terobsesi dengan diet, mood yang
berubah-ubah, persepsi berat dan ukuran badan terganggu, memikirkan makanan
sepanjang waktu, dan perasaan bersalah setelah makan.
C.
PENYEBAB
ANOREKSIA
Anoreksia
(anorexia) merupakan gangguan makan yang disebabkan oleh gangguan psikologis di
mana penderitanya mengontrol asupan kalori secara ekstrim, membatasi makan, dan
amat terobsesi dengan berat badan. Penderita anoreksia kemungkinan juga
melakukan olahraga secara ekstrim untuk mengurangi berat badan.
Walaupun
penyebab terjadinya anoreksia nervosa masih belum diketahui secara pasti. Pada
beberapa penelitian hanya dikemukakan beberapa teori yang menjelaskan secara
medis, salah satunya adanya kontribusi genetik. Pada anak kembar dari satu ovum
lebih besar kemungkinan terjadi anoreksia pada kedua anak tersebut dibandingkan
kembar dari dua ovum. Selain itu menurut teori psikodinamik, penderita
anoreksia memiliki kesulitan antara kemandirian dan ketergantungan terhadap
orang lain (contoh ketergantungan terhadap orang tua), adanya tingkat
kerpecayaan diri yang rendah, dan kesulitan memahami perkembangan psikoseksual
(kehatan jiwa dan perkembangan seksual).
D.
PENANGANAN/SOLUSI
Pengobatan
anoreksia terdiri dari pengobatan untuk masalah kesehatan fisiknya dan juga
untuk pengobatan psikologisnya.
Penderita
yang mengalami anoreksia sebaiknya dirawat di rumah sakit, terutama karena
pasien dengan anoreksia memiliki gangguan kesehatan yaitu malnutrisi,
kekurangan cairan dan elektrolit tubuh, dan gangguan kesehatan serius lainnya.
Selain
itu pasien juga dilakukan psikoterapi dengan tujuan untuk dapat mengubah pola
pikir penderita terhadap tubuhnya. Psikoterapi dapat berupa internvensi
keluarga maupun terapi kognitif dan perilaku.
E.
KASUS
Saya
Sari mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Usia saya 22 tahun,
saya bingung dengan kebiasaan yang saya lakukan tiga tahun belakangan ini.
Sejak saya usia 19 tahun saya merasa badan saya terlalu gemuk dan makan terlalu
banyak. Pada mulanya saya mengikuti kontes "ratu-ratuan" di
kampus, pada saat itu saya tidak masuk nominasi. Teman-teman mengatakan bahwa
saya terlalu gemuk untuk menang, biarpun wajah dan postur tubuh saya cukup
mendukung. Semenjak itu kebiasaan makan saya berubah. Saya makan sedikit sekali
untuk mencapai berat badan ideal, bahkan sesekali saya tidak makan sama sekali
seharian. Kebiasaan itu terus berlangsung sampai sekarang. Teman-teman
mengatakan bahwa saya sudah kurus, tetapi tetap saja saya tidak yakin dan masih
terus mengurangi makan.
Selama
ini keadaan saya terlihat baik-baik saja, tidak seorangpun mengetahui ketakutan
saya akan kegemukan. Orang tua saya tidak mengetahui, karena selama kuliah saya
kost, dan pulang ke rumah seminggu sekali. Kekhawatiran saya mulai timbul
setelah selama dua bulan ini saya tidak datang bulan, padahal saya masih
sendiri. Selain itu badan saya terasa sangat lemas dan sudah beberapa hari
tidak bisa buang air besar. Padahal sebelumnya bila tidak bisa buang air saya
biasa memakan obat pencahar agar bisa buang air besar. Tetapi sekarang biar
sudah memakan obat pencahar tetap saja sulit.
1.
GEJALA
Gejala
fisik : selama dua bulan tidak datang
bulan, badan sangat lemas, tidak bisa buang air besar.
Gejala
perilaku : menyendiri di kost
Gejala
psikologis : ketakutan, dan khawatir berlebih.
2.
PENANGANAN
menyadari bahwa kondisi tubuh sekarang ini sangat kurus
dan yakinkan diri untuk menghilangkan perasaan takut gemuk dengan cara
menumbuhkan rasa percaya diri. Memberitahu keluarga agar mendukung dan memberi
support untuk dapat pulih seperti sedia kala.
Konsultasikan secara berkala dengan psikolog, dan
berkonsultasi juga dengan ahli gizi. Ahli gizi tahu benar seberapa besar asupan
yang dibutuhkann oleh penderita untuk dapat segera pulih kondisi kesehatannya.
Langkah awal yang harus segera Sari lakukan adalah sesegera mungkin meminta
bantuan dokter/psikolog.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Anoreksia
nervosa adalah suatu bentuk ketakutan yang kuat mengalami
kenaikan berat badan atau menolak untuk mempertahankan berat badan pada atau
diatas berat badan normal minimal menurut usia dan tinggi badan, dan mengalami
gangguan dalam cara memandang berat atau bentuk badannya sendiri. Anoreksia
biasanya dimulai pada masa remaja, dan tentu saja memiliki perbedaan variabel
dari satu orang ke orang yang lain. Orang dengan tipe membatasi untuk makan
dalam rangka mencegah kenaikan berat badan. Sehingga menimbulkan bermacam komplikasi
yang serius bahkan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu penderita
anoreksi nervosa membutuhkan pengobatan medis dan psikis yang menyeluruh, yaitu
perawatan di rumah sakit jika diperlukan, terapi individual serta keluarga.
B.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Anoreksia_nervosa diakses tanggal
8 April 2015
http://www.kerjanya.net/faq/4404-anoreksia.html diakses tanggal
15 Juni 2014
https://yumizone.wordpress.com/2009/07/22/anoreksia-nervosa/
diakses tanggal 22 Juli 2009
https://makalahteoriketeladanandala.wordpress.com/2014/06/15/askep-anoreksia-nervosa/
diakses tanggal 15 Juni 2014
http://www.e-psikologi.com/artikel/klinis/contoh-kasus-anorexia
diakses tanggal 5 Desember 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar