PERSEPSI
DAN KESADARAN
A. PERSEPSI
Istilah
persepsi berrasa dari bahasa inggris “perception”, yang diambil dari bahasa latin “perceptio”,
yang berarti menerima atau mengambil. Dalam pegertian sempit perception adalah
“penglihatan”, yaitu bagaimana cara seseorang melihat sesuatu. Sedangkan dalam
arti luas, perception adalah “pandangan”, yaitu bagaimana seseorang memandang
atau mengartikan sesuatu.
1. Mekanisme Persepsi
Persepsi
meliputi suatu interaksi rumit yang melibatkan setidaknya tiga komponen utama,
yaitu:
a. Seleksi,
adalah proses penyaringan oleh indera terhadap stimulus. Dalam proses ini,
struktur kognitif yang telah ada dalam kepala akan menyeleksi, membedakan data
yang masuk dan memilih data mana yang relevan sesuai dengnan nkepentingan
dirinya.
b. Penyusunan,
adalah proses mereduksi, mengorganisasikan, menata, atau menyederhanakan
informasi yang kompleks ke dalam suatu pola yang bermakna.
c. Penafsiran,
adalah proses menerjamahkan atau menginterpretasikan informasi atau stimulus ke
dalam bentuk tingkah laku sebagai respons. Dalam proses ini, individu membangun
kaitan- kaitan antar stimulus yang datang dengan struktur kognittif yang lama,
dan membedakan stimulus yang datang, kemudian bertindak atau bereaksi.
2.
Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi
a. Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera
atau reseptor. Stimulus datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga
dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai
syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Objek persepsi dapat dibedakan
atas objek nonmanusia dan manusia. Objek persepsi yang berwujud manusia ini
disebut person perception atau juga ada yang menyebutkan sebagai social
perception, sedangkan persepsi yang berobjek nonmanusia, hal ini sering
disebut sebagai nonsocial perception atau juga disebut sebagai things
perception.
b. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf
Syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan
stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai
pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf
motoris.
c. Perhatian
Perhatian
merupakan
pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan
kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
3.
Macam-macam
persepsi
a. Penglihatan:
Apa bila individu
telah memperhatikan
menyadari sesuatu yang di perhatikan itu atau dengan kata lain individu mempersepsi apa yang di terima
dengan alat indranya.
b. Pendengaran:
Orang dapat mendengar sesuatu dengan alat pendengarannya yaitu telinga. Telinga
dapat dibagi atas telinga bagian luar
sebagai penerima stimulus dari luar, telingan bagian tengah sebagai penerus
stimulus, dan telinga bagian dalam merupakan reseptor yang sensitif yang merupakan
saraf-saraf penerima.
c. Peraba:
Indra ini dapat merasakan rasa sakit, rabaan, tekanan, dan temperatur. Tetapi
tidak semua bagian dari kulit dapat menerima rasa-rasa ini. Pada bagian-bagian
tertentu saja yang dapat untuk menerima stimulus-stimulus tertentu.
d. Pencium:
Indra pencium yaitu hidung. Sel-sel penerima atau reseptor bau terletak dalam
hidung sebelah dalam. Stimulusnya berwujud benda-benda yang bersifat khemis
atau gas yang dapat menguap, dan mengenai alat-alat penerima yang ada dalam
hidung,kemudian di teruskan kedalam saraf sensoris (otak) dan sebagai respons
adalah menyadari apa yang dicimnya.
e. Pengecap:
Indra pengecap terdapat di lidah, stimulusnya beerupa benda cair, kemudian
mengenai ujung sel penerima pada lidah dan kemudian di lngsungkan oleh saraf
sensoris ke otak, hingga akhirnya orang menyadari apa yang dirasakan, yaitu
rasa: pait, manis, asin, asam.
B.
KESADARAN
Seorang
psikologi Inggris Stuart Sutherland memberikan penilaian bahwa kesadaran
merupakan gejala yang menakjubkan namun sukar dipahami; sulit untuk
menspesifikasikan apa itu keasadaran.
Kesadaran
merujuk pada kawasan kejadian ekternal dan sensasi internal, termasuk keawasan
terhadap diri dan berbagai pikiran tentang pengalaman sendiri; keawasan ini
terjadi dalam kondisi tergugah (arousal),
keadaan fisiologis saat seseorang sedang terlibat dengan lingkungan.
1.
Tingkat kesadaran
a. Kesadaran
Tingkat rendah, mencakup proses-proses otomatis dan
kedaan berkhayal.
b. Proses
otomatis (automatic process) adalah keadaan
kesadaran yang menuntut sedikit atensi dan tidak menganggu aktivitas lain yang
sedang berlansung.
c. Berkhayal,
terletak
di antara kesadaran aktif dan bermimpi ketika kita sedang tidur. Berkhayal
lebih mirip seperti bermimpi ketika kita terjaga.
d. Kesadaran
Terubah, adalah keadaan mental yang dapat terlihat berbeda
dengan keawasan normal. Keadaan ini dapat dihasilkan oleh obat-obatan, trauma,
kelelahan, mungkin juga hipnosis, dan deprivasi sensori.
e. Pikiran
tidak sadar (unconscious thought), ungkap Freud adalah
bendungan harapan, perasaan, dan pikiran yang tidak dapat diterima yang berada
di luar jangkauan kesadaran.
f. Ritme
Sirkadian (circadian rhythm) adalah siklus perilaku
atau fisiologis harian. Ritme sirkadian harian mencakup siklus tidur/bangun,
suhu tubuh, tekanan darah, dan kadar gula darah (Skene&Arendt, 2006).
Contohnya, suhu subuh berfluktuasi sekitar 3 derajat Fahrenheit dalam 24-jam
sehari, memuncak di sore hari dan paling rendah antara jam 2 dan 5 sore.
g. Tidur,
mengembalikan
kondisi tubuh dan membangun kembali otak dan tubuh kita, yang dapat melorot
atau aus oleh aktivitas ketika kita terjaga.
2.
HIPNOSIS
Individu
dalam pengaruh hipnosis awas terhadap apa yang terjadi dan mengingat
pengalamana tersebut nantinya, kecuali mereka diinstuksikan untuk melupakannya.
Hipnosis menampilkan gelombang alfa dan beta yang lebih banyak, seseorang dalam
keadaan bangun. Empat langkah dalam hipnosis
:
a.
Gangguan diminimalisasi; orang yang
dihipnosis dibuat merasa nyaman
b.
mengintruksikan orang tersebut untuk
berkonsentrasi pada sesuatu yang spesifik, seperti membayangkan pemandangan
atau memperhatikan detak jam.
c.
Penghipnosis mengatakan kepada orang
tersebut apa yang diharapkan dalam keadaan terhipnosis, seperti relaksasi atau
sensasi mengembang yang menyenankan.
d.
Penghipnosis mensugesti kejadian-kejadian
atau emosi-emosi tertentu yang akan terjadi atau bisa diamati terjadi, seperti
“mata anda akan lelah.” Ketika efek yang disugestikan terjadi, orang
menginterprestasikannya sebagai akibat dari sugesti penghipnosis dan
menerimanya sebagai indikasi bahwa sesuatu telah terjadi. Peningkatan
pengharapan bahwa penghipnosis akan membuat segala sesuatunya terjadi di masa
mendatang ini membuat seseorang semakin tersugesti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar