Nama :
Lina Mutiah
NIM :
1400002048
Semester/Kelas : II/ A
Daftar Pustaka
Wiriani,
Ni Putu dan Wieka Dyah Partasari. 2008. “Gambaran Stres dan Coping Pada Anak
Yang Memiliki Saudara Kandung Penderita Autisme”. Manasa. II(2):181—194.
Kutipan langsung kurang
dari empat baris
Wiriani dan Wieka (2008:183) menyatakan
“Stres pada anak merupakan reaksi/respon terhadap situasi/stimulus yang
dianggap (appraised) sebagai sesuatu
yang berbahaya, menakutkan, atau menantang oleh seseorang”.
Kutipan langsung lebih
dari empat baris
Compas, Phares, dan Ledoux (dalam
Wiriani dan Wieka, 2008:183) menjelaskan bahwa:
“Jenis stressor yang paling berpengaruh saat anak berusia 0—14 tahun
adalah stressor keluarga. Dilihat
dari jenis stressor-nya, tampak bahwa
memiliki saudara kandung yang autistik bagi bagi seorang anak merupakan sebuah stressor keluarga. Dengan demikian,
kehadiran anak autistik dapat dikatakan sebagai stressor yang berpengaruh besar bagi anak usia 0 samapi 14 tahun.”
Kutipan tidak langsung
Siegel dan Silverstein (dalam Wiriani
dan Wieka, 2008:183-184) mengemukakan bahwa coping
pada saudara kandung anak austik dapat dibagi menjadi empat kelompok anak:
1. Parentified
Child, yaitu anak mengambil peran
orang tuanya sebagai pengasuh dari saudaranya yang autistik.
2. Whithdrawn Child, yaitu perilaku anak menjauhkan dirinya
dari kegiatan lingkungan keluargannya yang membuatnya stres.
3. Acting-Out Child, yaitu anak yang
menunjukan emosi negatifnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
4. Superachieving Child, yaitu
anak menunjukan kepada keluarganya bahwa ia berbeda dengan saudaranya yang
terkena autistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar