Bukankah
Bisik-Bisik Itu Kini Berbeda Bunyinya?
Berbicara tentang motivasi dan
bahkan inspirasi tidaklah lepas dari seseorang atau benda yang dapat
menyimbolkan sifat manusia untuk menyadarkan agar tetap selalu bersyukur kepada
Allah atau Tuhan yang telah menciptakan makhluknya. Karena itu pula cerita atau
pengalaman dari penyimbolan sifat manusia tersebut dapat menjadi pelajaran
hidup yang belum dan bahkan tidak kita dapatkan di bangku sekolah maupun
kuliah. Kita juga dapat belajar dari mana saja misalnya buku, novel, tv,
internet, dan bahkan pengalaman merupakan pelajaran hidup yang paling berharga.
Maka dari itu, saya akan membagi pelajaran hidup
yang saya dapatkan dari sebuah buku yang berjudul “Cinta Lelaki Biasa-True
Story” karya Asma Nadia. Walaupun saya belum menikah namun dari alur cerita
tersebut, saya dapat merasakan bagaimana kekuatan cinta seorang laki-laki biasa
kepada seorang perempuan dan pelajaran hidup yang penuh dengan inspirasi bahkan
patut jadi contoh.
Banyak
pelajaran yang dapat diambil dari cerita “Cinta Lelaki Biasa” yaitu sebagai
berikut:
Pertama,
keyakinan Nania bahwa ia bahagia bersama Rafli meskipun banyak yang
berbisik-bisik dari teman, tetangga dan bahkan penentangan dari ketiga saudara
dan orang tua mereka tetap menjalani hidup sampai akhir.
Kedua,
tidaklah ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi
manusia. Kita sebagai sesama manusia janganlah men-just orang lain karena belum tentu kita lebih baik dapipada orang
yang kita just. Kita juga harus
menjaga perasaan orang lain tidakah karena orang berada dapat membanding-bandingkan
bahkan memandang sebelah mata orang biasa.
Ketiga,
bahagia itu sederhana cukup bersama dengan orang-orang yang kita sayang itulah
arti bahagia yang sebenarnya. Meskipun banyak bisik-bisik dari orang lain yang
terkadang menjatuhkan kita, namun bila bersama dengan orang-orang yang kita
sayang hal tersebuh hanyalah seperti angin yang berlalu dan apabila bahagia
semua alasan-alasan tidaklah penting lagi.
Keempat,
rasa cinta yang besar antara dua insan mengalahkan segalanya. Nania hanya
merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Ia bisa
merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara Rafli
memperlakukan Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat
bahagia. Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania.
Kelima,
perjuangan cinta yang sangat berat untuk mencapai kebahagiaan. Rafli berusaha
bekerja dengan rajin untuk dapat menghidupi Nania dan kedua anaknya. Walaupun
gaji dari Nania yang lumayan tapi tetap Rafli juga berusaha berkerja sebaiknya
demi anak dan istri.
Keenam,
kesetiaan Rafli yang menunggu Nania saat melahirkan anak ketiga mereka namun
berakhir dengan keadaan Nania koma. Setiap hari Rafli selalu berdzikir, berdoa,
membacakan Quran dan bahkan membacakan buku kesukaan Nania. Ia berharap
meskipun Nania tidak mendengar tapi Nania dapat merasakan kehadiran Rafli.
Ketujuh,
keteguhan dan kesabaran dapat mencairkan perasaan. Rafli dulunya memang tidak
disukai saudara-saudara dan kedua orang tua Nania, namun setelah kejadian Nania
saat ini dan usaha yang dilakukan Rafli akhirnya mereka mau membantu mengurus
anak-anak Rafli dan Nania bahkan mulai ada percakapan antara mereka.
Kedelapan,
optimis. Saat saudara dan orang tua Nania pesimis akan bangunnya Nania dari
koma, Rafli tetap optimis bahwa Nania akan bangun dan akhirnya terbuki hari ke
tiga puluh tujuh Nania sadar dari koma. Hal ini membuktikan optimis, semangat, usaha, harapan dan doa yang
sungguh-sungguh membuahkan hasil.
Kesembilan,
Orang-orang mungkin memang akan tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan
selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi? Dulunya
Rafli dipandang sebelah mata, namun setelah kejadian Nania sekarang lumpuh dan
Rafli tetap setia dan selalu menjaga Nania orang-orang tetap membicarakan
meskipun konteksnya sekarang Rafli lebih di hormati dan salut akan kesetiannya.
Kesepuluh,
kita sepantasnya bersyukur kepada Allah atas segala sesuatu yang telah
diberikan dalam kehidupan kita. Meski tubuh Nania tak berfungsi sempurna, meski
kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari
tangannya. Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki
biasa yang tak pernah berubah untuk Nania.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar