Kurikulum
Tahun 1964/Rencana Pendidikan
A.
Landasan
Pengembangan
Pada
tahun 1963, terjadi revolusi di segala bidang termasuk bidang Pendidikan. Oleh
karenanya disusunlah Rencana Pendidikan dalam rangka untuk pembinaan bangsa
Indonesia. Latar belakang dan dasar pemikiran penyususnan Rencana Pendidikan
adalah agar bangsa Indonesia mempunyai cita-cita, sifat-sifat, serta
kepribadian yang mengambarkan manusia yang merdeka. Kurikulum 1964 ini
menekankan tiga hal yaitu:
1.
Pembentukan
kebiasaan-kebiasaan, serta sifat-sifat yang ada dalam nilai-nilai Pancasila
2.
Mengembangkan
keterampilan yang dimiliki anak untuk menciptakan masyarakat yang adil dan
makmur
3.
Memberikan
pengetahuan kepada anak baik akademis maupun non akademis untuk bekal
melanjutkan pendidikan selanjutnya.
Selain itu kurikulum 1964 mempunyai
struktur Rencana Pendidikan yang masing-masing mempunyai karakteristik yaitu:
1.
Mata
pelajaran didasarkan pada disiplin ilmu. Hal ini menekankan pada penguasaan
pengetahuan daripada perkembangan anak.
2.
Menekankan
kebutuhan dan minat anak. Pendidik tidak dapat menyusun Rencana Pendidikan
sebelum mengetahui minat anak.
3.
Mementingkan bahan pelajaran yang diajarkan, perkembangan
anak didik, dan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat disesuaikan dengan filsafat
dan dasar negara.
B.
Maksud
dan Tujuan
Tujuan
dari kurikulum 1964 ialah pendidikan anak membentuk manusia yang
bertanggungjawab atas tercapainya Revolusi Nasional yang mencerminkan
Pancasila. Adapun maksud dari kurikulum 1964 ialah agar dapat mendidik dan
membentuk kebiasaan anak sesuai dengan sifat-sifat sosialis Indonesia.
Penekanan tujuan dari kurikulum 1964 ialah agar anak Indonesia mempunyai
kesiapan mental, memupuk budi pekerti yang luhur, memperluas pengalaman,
pembentukan kebiasaan, dan kecekatan yang diperlukan anak dalam kehidupan
sehari-hari.
C.
Program
Kegiatan
Kurikulum
1964 ini mengunakan sistem Pancawardhana yang menekankan serta membentuk
manusia yang harmonis jasmani dan rohaninya. Pancawardhana merupakan lima aspek
perkembangan yang tidak dapat dipisahkan bahkan saling berkaitan. Adapun kelima
aspek tersebut sebagai berikut:
1.
Perkembangan
Moral (nasional/internasional/agama)
Maksud dari perkembangan ini adalah
untuk memberikan kesanggupan pada anak sebagi makhluk Tuhan, sebagai anggota
masyarakat, warga negara, dan warga dunia. Salah satu contohnya ialah anak
dibimbing mencintai tanah air dan bangsanya melalui kegiatan memperingati
perayaan hari Nasional. Dari situ anak diberi pemahaman yang sangat mendalam
serta hal apa yang perlu dilakukan anak. Hal ini juga harus disesuaikan dengan
kesanggupan anak dan saat menjelaskan menggunakan bahasa yang mudah dipahami
anak.
2.
Perkembangan
kecerdasan
Maksud dari perkembangan ini agar
anak-anak menjadi manusia yang cerdas dan sanggup memecahkan persoalan hidup
sehari-hari, memahami tugas dan kewajiaban baik terhadap sesama manusia,
masyarakat, dan bangsa, serta melakukan tugas dengan tanggung jawab.
Perkembangan ini dilakukan dengan kegiatan pemberian pengalaman dan pengamatan
dengan membiasakan anak untuk mengamati sendiri, dan mengenal perbedaan dan
persamaan. Oleh karena itu kurikulum ini mengembangkan kesanggupan berpikir
anak dengan menberikan soal-soal yang disesuaikan dengan kesanggupan anak yang
bertujuan untuk pembelajaran kepada anak cara pemecahan masalah. Hal ini
diharapkan kedepannya anak dapat mengatasi permasalahan yang dihadapinya
ataupun orang lain dengan menembangkan cara pemecahannya.
3.
Perkembangan
Emosional-Artistik
Maksud
dari perkembangan ini adalah untuk mengembangkan perasaan anak sehingga anak
dapat memiliki rasa keindahanlahir dan batin, serta anak dapat belajar
membedakan antara indah dan kurang indah, baik dan kurang baik. Perasaan
keindahan diperhalus melaui ekspesi, cerita, dan nyanyian yang menggambarkan
perbuatan yang membentuk perasaan, keindahan lahir dan batin yang saling
mempengaruhi. Dari sini diharpkan anak dapat menikmati, menghargai serta
menggunakannya untuk memperoleh kepuasan batin.
4.
Perkembangan
Keprigelan Tangan
Pada
dasarnya perkembangan ini mementingkan perkembangan motorik halus anak.
perkembangan ini merupakan hasil karya tangan anak dalam membuat sesuatau
sehingga membuat anak terampil. Dari aspek ini diharapkan anak dapat
mengembangkan nilai-nilai ketelitian, kerajinan, dan ketekunan, rasa tanggung
jawab, rasa keindahan, rasa sosial, rasa cinta, kasih sayang, dan daya fantasi.
Anak diajarkan pula rasa menghemat bahan yang dipakai serta menghemat waktu
dalam pembuatan karyanya, tidak hanya itu juga anak dapat pula diajarkan rasa
menghargai baik karya sendiri maupun orang lain sesuai dengan kesanggupan anak.
5.
Perkembangan
Jasmani
Selain
di TK tugas perkembangan jasmani ini merupakan tugas orang tua anak. Hal yang
dilakukan di TK ialah untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan anak,
serta untuk memperkenalkan dan menanamkan kepada anak hidup sehat dan bersih.
Disini anak diajarkan cara memelihara badannya, mengenalkan dan menanamkan
pengertian tentang manfaat hidup sehat, dan memberikan contoh hidup yang tidak
sehat akan mengakibatkan dampak yang negatif pada tubuh.
Adapun Isi Program kegiatan Kurikulum
1964/Rencana Pendidikan adalah sebagai berikut:
a.
Penyelenggaraan
Pendidikan
1)
Sistem
Penyajian
Tujuan
kurikulum 1964 menitikberatkan pada pembentukan manusia Pancasila dan dapat
menembangkan berbagai sifat-sifat yang harus dimiliki anak dalam masyarakat.
Fungsi dari penyelenggaraan pendidikan di TK adalah sebagai alat untuk menyusun
masyarakat sosial Indonesia dimana setiap anak dapat mengembangkan bakatnya
agar hasilnya anak dapat mengaplikasikannya dalam hidup bermasyarakat. Oleh
karena itu, penyelenggaraan pendidikan harus memperhatikan bahwa anak pada
prinsipnya belajar dengan bermain, dan guru sebagai pendidik perlu merencanakan
serta memilihkan permainan yang dapat membantu kegiatan belajar anak
berdasarkan hasil observasi yang telah diamati.
2)
Bentuk
Pengelompokan dan Lama Pendidikan
Pengelompokan
disini berdasarkan umur anak didik yaitu; kelas TK untuk anak berusia 5 tahun,
dan kelas persiapan untuk anak berusia lebih dari 5 tahun. Di kurikulum 1964
pemerintah memberikan contoh yaitu adanya ‘daftar kesibukan yang terpimpin’
yang disusun secara harian dan digunakan untuk setiap pengelompokan anak yaitu
pada kelas persiapan dan kelas TK A dan B.
3)
Rencana
Kegiatan
Kurikulum
1964 rencana kegiata disebut dengan “Perencanaan Permainan sehari-hari’.
Rencana harian yang disusun guru ditulis di papan tulis dan setiap hari
diganti. Rencana kegiatan ini bersifat luwes dan fleksibel sehingga kegiatan
dapat dilakukan di dalam maupun diluar ruangan. Untuk kegiatan luar ruangan di
siapakan berbagai macam bahan yang sekiranya dapat membantu proses belajar
anak, dan untuk di dalam ruangan disiapkan sudut-sudut tetap yaitu sudut
membangun, perpustakaan, sudut boneka, sudut keluarga, untuk bahan anak
berkreatifitas di siapkan di meja/kursi. Disini anak saat kegiatan menggunakan
tikar diharapkan agar ruang gerak anak tidak terganggu. Pengaturan penggunaan
sudut kegiatan setiap harinya berbeda-beda sehingga guru perlu menyesuaikanna
dalm perencanaan dengan baik.
4)
Prinsip
Pelaksanaan Kegiatan
a)
Apabila
permainan kurang menarik bagi anak, maka guru harus berusaha menambah sarana
lain untuk kegiatan berikutnya.
b)
Permainan
yang disiapkan harus disesuaikan dengan tingkat perembangan dan kebutuhan anak
c)
Menciptakan
suasana yang membuat anak merasa di rumah (anak-anak merasa aman dan nyaman)
d)
Menciptakan
Suasana sedemikian rupa sehingga dapat diperkembangkan berbagai macam
pengalaman mengenal alam sekitarnya, rasa sosial,bahasa dan perkembangan
jasmani (sesuai dengan Pancawardhana)
e)
Menyediakan
berbagai macam permainan dan kesibukan serta alatnya yang dilakukan anak secara
perseorangan dan kelompok
f)
Menciptakan
Suasana permainan yang bersifat bebas dan permainan terpimpin
b.
Penilaian
Pelaksanaan
penilaian dilakukan oleh guru selama menjalankan kegiatan melalui kegiatan
mengawasi, menolong anak ketika membutuhkan bantuan ataupun penjelasan baik
individu maupun kelompok, mengobservasi keadaan anak mulai dari kemajuan anak
serta hal-hal yang perlu diperhatikan pada hari-hari selajutnya.
c.
Model
Rencana Pendidikan
Model atau
contoh Rencana Pendidikan kurikulum 1964 sebagai berikut:
Sumber:
Herlina, danYuke Indrati. 2010. Sejarah Perkembangan Kurikulum Taman
Kanak-Kanak di Indonesia dari Masa ke Masa. Jakarta: Pusat Kurikulum Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar