Minggu, 20 Maret 2016

Kurikulum 1964



Kurikulum Tahun 1964/Rencana Pendidikan

A.      Landasan Pengembangan
Pada tahun 1963, terjadi revolusi di segala bidang termasuk bidang Pendidikan. Oleh karenanya disusunlah Rencana Pendidikan dalam rangka untuk pembinaan bangsa Indonesia. Latar belakang dan dasar pemikiran penyususnan Rencana Pendidikan adalah agar bangsa Indonesia mempunyai cita-cita, sifat-sifat, serta kepribadian yang mengambarkan manusia yang merdeka. Kurikulum 1964 ini menekankan tiga hal yaitu:
1.      Pembentukan kebiasaan-kebiasaan, serta sifat-sifat yang ada dalam nilai-nilai Pancasila
2.      Mengembangkan keterampilan yang dimiliki anak untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur
3.      Memberikan pengetahuan kepada anak baik akademis maupun non akademis untuk bekal melanjutkan pendidikan selanjutnya.
Selain itu kurikulum 1964 mempunyai struktur Rencana Pendidikan yang masing-masing mempunyai karakteristik yaitu:
1.      Mata pelajaran didasarkan pada disiplin ilmu. Hal ini menekankan pada penguasaan pengetahuan daripada perkembangan anak.
2.      Menekankan kebutuhan dan minat anak. Pendidik tidak dapat menyusun Rencana Pendidikan sebelum mengetahui minat anak.
3.      Mementingkan  bahan pelajaran yang diajarkan, perkembangan anak didik, dan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat disesuaikan dengan filsafat dan dasar negara.


B.       Maksud dan Tujuan
Tujuan dari kurikulum 1964 ialah pendidikan anak membentuk manusia yang bertanggungjawab atas tercapainya Revolusi Nasional yang mencerminkan Pancasila. Adapun maksud dari kurikulum 1964 ialah agar dapat mendidik dan membentuk kebiasaan anak sesuai dengan sifat-sifat sosialis Indonesia. Penekanan tujuan dari kurikulum 1964 ialah agar anak Indonesia mempunyai kesiapan mental, memupuk budi pekerti yang luhur, memperluas pengalaman, pembentukan kebiasaan, dan kecekatan yang diperlukan anak dalam kehidupan sehari-hari.


C.       Program Kegiatan
Kurikulum 1964 ini mengunakan sistem Pancawardhana yang menekankan serta membentuk manusia yang harmonis jasmani dan rohaninya. Pancawardhana merupakan lima aspek perkembangan yang tidak dapat dipisahkan bahkan saling berkaitan. Adapun kelima aspek tersebut sebagai berikut:
1.    Perkembangan Moral (nasional/internasional/agama)
Maksud dari perkembangan ini adalah untuk memberikan kesanggupan pada anak sebagi makhluk Tuhan, sebagai anggota masyarakat, warga negara, dan warga dunia. Salah satu contohnya ialah anak dibimbing mencintai tanah air dan bangsanya melalui kegiatan memperingati perayaan hari Nasional. Dari situ anak diberi pemahaman yang sangat mendalam serta hal apa yang perlu dilakukan anak. Hal ini juga harus disesuaikan dengan kesanggupan anak dan saat menjelaskan menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak.

2.      Perkembangan kecerdasan
Maksud dari perkembangan ini agar anak-anak menjadi manusia yang cerdas dan sanggup memecahkan persoalan hidup sehari-hari, memahami tugas dan kewajiaban baik terhadap sesama manusia, masyarakat, dan bangsa, serta melakukan tugas dengan tanggung jawab. Perkembangan ini dilakukan dengan kegiatan pemberian pengalaman dan pengamatan dengan membiasakan anak untuk mengamati sendiri, dan mengenal perbedaan dan persamaan. Oleh karena itu kurikulum ini mengembangkan kesanggupan berpikir anak dengan menberikan soal-soal yang disesuaikan dengan kesanggupan anak yang bertujuan untuk pembelajaran kepada anak cara pemecahan masalah. Hal ini diharapkan kedepannya anak dapat mengatasi permasalahan yang dihadapinya ataupun orang lain dengan menembangkan cara pemecahannya.

3.      Perkembangan Emosional-Artistik
Maksud dari perkembangan ini adalah untuk mengembangkan perasaan anak sehingga anak dapat memiliki rasa keindahanlahir dan batin, serta anak dapat belajar membedakan antara indah dan kurang indah, baik dan kurang baik. Perasaan keindahan diperhalus melaui ekspesi, cerita, dan nyanyian yang menggambarkan perbuatan yang membentuk perasaan, keindahan lahir dan batin yang saling mempengaruhi. Dari sini diharpkan anak dapat menikmati, menghargai serta menggunakannya untuk memperoleh kepuasan batin.

4.      Perkembangan Keprigelan Tangan
Pada dasarnya perkembangan ini mementingkan perkembangan motorik halus anak. perkembangan ini merupakan hasil karya tangan anak dalam membuat sesuatau sehingga membuat anak terampil. Dari aspek ini diharapkan anak dapat mengembangkan nilai-nilai ketelitian, kerajinan, dan ketekunan, rasa tanggung jawab, rasa keindahan, rasa sosial, rasa cinta, kasih sayang, dan daya fantasi. Anak diajarkan pula rasa menghemat bahan yang dipakai serta menghemat waktu dalam pembuatan karyanya, tidak hanya itu juga anak dapat pula diajarkan rasa menghargai baik karya sendiri maupun orang lain sesuai dengan kesanggupan anak.

5.      Perkembangan Jasmani
Selain di TK tugas perkembangan jasmani ini merupakan tugas orang tua anak. Hal yang dilakukan di TK ialah untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan anak, serta untuk memperkenalkan dan menanamkan kepada anak hidup sehat dan bersih. Disini anak diajarkan cara memelihara badannya, mengenalkan dan menanamkan pengertian tentang manfaat hidup sehat, dan memberikan contoh hidup yang tidak sehat akan mengakibatkan dampak yang negatif pada tubuh.

Adapun Isi Program kegiatan Kurikulum 1964/Rencana Pendidikan adalah sebagai berikut:
a.    Penyelenggaraan Pendidikan
1)      Sistem Penyajian
Tujuan kurikulum 1964 menitikberatkan pada pembentukan manusia Pancasila dan dapat menembangkan berbagai sifat-sifat yang harus dimiliki anak dalam masyarakat. Fungsi dari penyelenggaraan pendidikan di TK adalah sebagai alat untuk menyusun masyarakat sosial Indonesia dimana setiap anak dapat mengembangkan bakatnya agar hasilnya anak dapat mengaplikasikannya dalam hidup bermasyarakat. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan harus memperhatikan bahwa anak pada prinsipnya belajar dengan bermain, dan guru sebagai pendidik perlu merencanakan serta memilihkan permainan yang dapat membantu kegiatan belajar anak berdasarkan hasil observasi yang telah diamati.
2)      Bentuk Pengelompokan dan Lama Pendidikan
Pengelompokan disini berdasarkan umur anak didik yaitu; kelas TK untuk anak berusia 5 tahun, dan kelas persiapan untuk anak berusia lebih dari 5 tahun. Di kurikulum 1964 pemerintah memberikan contoh yaitu adanya ‘daftar kesibukan yang terpimpin’ yang disusun secara harian dan digunakan untuk setiap pengelompokan anak yaitu pada kelas persiapan dan kelas TK A dan B.
3)      Rencana Kegiatan
Kurikulum 1964 rencana kegiata disebut dengan “Perencanaan Permainan sehari-hari’. Rencana harian yang disusun guru ditulis di papan tulis dan setiap hari diganti. Rencana kegiatan ini bersifat luwes dan fleksibel sehingga kegiatan dapat dilakukan di dalam maupun diluar ruangan. Untuk kegiatan luar ruangan di siapakan berbagai macam bahan yang sekiranya dapat membantu proses belajar anak, dan untuk di dalam ruangan disiapkan sudut-sudut tetap yaitu sudut membangun, perpustakaan, sudut boneka, sudut keluarga, untuk bahan anak berkreatifitas di siapkan di meja/kursi. Disini anak saat kegiatan menggunakan tikar diharapkan agar ruang gerak anak tidak terganggu. Pengaturan penggunaan sudut kegiatan setiap harinya berbeda-beda sehingga guru perlu menyesuaikanna dalm perencanaan dengan baik.
4)      Prinsip Pelaksanaan Kegiatan
a)      Apabila permainan kurang menarik bagi anak, maka guru harus berusaha menambah sarana lain untuk kegiatan berikutnya.
b)      Permainan yang disiapkan harus disesuaikan dengan tingkat perembangan dan kebutuhan anak
c)      Menciptakan suasana yang membuat anak merasa di rumah (anak-anak merasa aman dan nyaman)
d)     Menciptakan Suasana sedemikian rupa sehingga dapat diperkembangkan berbagai macam pengalaman mengenal alam sekitarnya, rasa sosial,bahasa dan perkembangan jasmani (sesuai dengan Pancawardhana)
e)      Menyediakan berbagai macam permainan dan kesibukan serta alatnya yang dilakukan anak secara perseorangan dan kelompok
f)       Menciptakan Suasana permainan yang bersifat bebas dan permainan terpimpin

b.    Penilaian
Pelaksanaan penilaian dilakukan oleh guru selama menjalankan kegiatan melalui kegiatan mengawasi, menolong anak ketika membutuhkan bantuan ataupun penjelasan baik individu maupun kelompok, mengobservasi keadaan anak mulai dari kemajuan anak serta hal-hal yang perlu diperhatikan pada hari-hari selajutnya.

c.    Model Rencana Pendidikan

Model atau contoh Rencana Pendidikan kurikulum 1964 sebagai berikut:
 

Sumber:
Herlina, danYuke Indrati. 2010. Sejarah Perkembangan Kurikulum Taman Kanak-Kanak di Indonesia dari Masa ke Masa. Jakarta: Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar