Rabu, 07 Juni 2017

Resume Buku

TERAPI MUSIK & WARNA
Cara Dahsyat Hidup Lebih Sehat dan Bahagia



Asal Muasal
Jagat raya dipenuhi dengan energi yang memancar terus-menerus dari suara kreatif satu sumber ilahiah, bersama dengan cahaya semesta. Energi ini berwujud warna-warna dan nada-nada yang saling berhubungan. Pacaran dari suara dan warna spektrum memenuhi planet-planet, yang memberi masing-masing energi yang memenuhi kehidupan manusia. Ketika cahaya memancar, kemudian melebur menjadi tujuh bagian yang diarahkan oleh jiwa ke pusat cakra yang ada dalam tubuh manusia. Ketujuh warna tersbut merupakan warna spektrum. Tujuh warna tersebut memasuki jiwa melalui medan magnet yang ada di sekeliling dan memancar melalui tujuh bagian tubuh secara fisik dan subtil.
Segala sesuatu di jagat raya merespons cahaya dan nada. Termasuk hewan dan sayuran. Manusia termasuk atom dan sel-sel di dalam tubuh manusia merspons kunci nada dan vibrasi warna trtentu. Warna dan musik memancarkan frekuensi energi murni yang dapat digunakan untuk penyembuhan serta penumbuhan kesadaran spiritual.
Seni atau ilmu warna dan terapi musik adalah ihwal yang sudah ada sejak zaman purba. Mesir, Yunani, penduduk primitif India, serta China warna dan musik digunakan untuk penyembuhan. Warna dan musik tidak hanya untuk menyembuhkan, namun juga untuk menyingkirkan penghalang dalam diri seseorang, agar energi aalami leluasa mlakukan proses pnyembuhan. Bunyi dan cahaya mmpengaruhi semua orang dalam beberapa kondisi, tetapi sudah jelas, semakin kita menyadarinya, respon kita akan kian besar. Musik dan warna juga bisa digolongkan sebagai bentuk komunikasi non-verbal.
Modalitas, yaitu cara yang dapat ditempuh dalam melakukan sesuatu, bisa mempengaruhi semua tingkatan seperti irama musik, harmoni, dan nada dasar dapat menyegarkan tubuh, merangsang pikiran, menenangkan emosi, serta efektif meningkatkan kesadaran spiritual. Begitu juga dengan warna dapat merangsang otak, memperkuat intuisi, menimbulkan kedamaian dan ketenangan pikiran. Jika warna dan musik digabungkan maka akan menghasilkan vibrasi energi meningkat dan menyokong peyembuhan orang yang diterapi.


Kita adalah Instrumen Musik
Tubuh manusia tidak henti-hentinya memancarkan warna-warna dan nada-nada yang bersesuaian dengan warna-warna, tergantung kondisi kesehatan, emosi dan kesadaran spiritual. Hubungan warna dan suara adalah timbal balik. Suara adalah warna yang terdengar dan warna adalah suara yang dilihat. Musik membangkitkan semangat dan ketenangan, bersamaan dengan warna tertentu bisa membantu menemukan suara yang tepat dalam jiwa.
Musik adalah bentuk seni yang paling subtil, namun berpengaruh besar terhadap pusat fisik dan jaringan saraf. Musik juga mempengaruhi sisem saraf parasimpatetis atau otomatis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penjelasan fisiknya ialah bahwa getaran suara menimbulkan frekuensi yang sebanding dengan benda atau orang. Musik memantulkan energi dan getaran spiritual.
Bumi dan manusia silih berganti mengalami suasana mayor dan minor, mengacu pada kunci mayor dan minor dalam musik. Kunci minor membantu kita mengembangkan subjektivitas (diri bagian dalam) dan kunci mayor membuat ramah dan kreatif. Irama musik yang nyaring, dan nada yang sumbang, dapat merusak indra fisik, memecahkan gelas, dan menghancurkan benda. Pada ranah emosional musik dengan melodi jernih menyegarkan perasaan, membantu melepaskan tekanan, dan mengenali emosi serta perasaan. Hal ini juga dapat mengembangkan ekspresi dan kreativitas.
Pada ranah spiritual, harmoni musik menjangkau tingkatan lebih dalam, mencapai diri yang lebih tinggi. Banyak dari warga kebudayaan kuno mengetahui dan memanfaatkan warna, musik, dan bentuk lain dari seni dalam mengembangkan kemampuan spiritual. Tidak hanya kebudayaan kuno namun juga budaya modern mempunyai sistem nada yang berbeda. Musik mempunyai potensi yang sangat besar dalam merangsang kekuatan kehidupan.

Warna dan Aura
Warna dan musik yang indah sangat berpengaruh bagi kehidupan. Dampak warna melebihi respon visual. Manfaat warna meningkatkan kesadaran spiritual, menurunkan emosi, dan bermanfaat bagi tubuh. Tujuh spektrum warna digunakan sebagai perangkat dasar kerja sistem warna. Selain itu juga ada spektrum warna mati yakni coklat, abu-abu, dan hitam.
Ketiga warna ini melambangkan ketakutan, ketidaknyamanan, hasrat untuk menarik diri dari lingkungan, dan melambangkan materialistis. Warna coklat menandakan hubungan baik antar manusia dan kehangatan. Warna abu-abu menandakan perilaku materialistis. Warna hitam digunakan saat merenung, kesadaran spiritual yang tinggi. Kekuatan khusus masing-masing warna harus digunakan dalam takaran yang seimbang. Cahaya-cahaya spektrum, hitam merupakan warna yang paling kurang bercahaya sedangkan putih adalah pasangan yang seimbang. Warna putih sering digunakan untuk perlindungan, penyembuhan, dan penerangan spiritual.
Aura bisa dilihat sebagai campuran energi-energi warna yang memancar dari berbagai anggota tubuh. Aura yang terlihat jelas adalah bagian dari tubuh eter (elemen cair). Hal inilah yang dijangkau oleh matahari dalam tubuh yang menandakan kondisi kesehatan. Warna tersebut bercampur dan terus-menerus berubah, tergantung pada perubahan mental dan fisik serta tingkat emosional seseorang.         

Mewujudkan Energi Alam dengan Batu Kristal
            Kata kristal, crystal berasal dari bahasa Yunani “krystallos” (dari kata “kyros”), yang berarti “dinding akibat es”, kristal-kristal terbentuk dari es yang membeku hingga titik yang paling tinggi. Kristal adalah air yang memfosil. Beberapa kristal terbentuk ketika batu mendingin dan bercampur dengan berbagai kombinasi alkemis.kristal muncul dari kerak bumi yang panas, mula-mula berbentuk cair yang kemudian perlahan-lahan berubah menjadi benda padat.
Kristal sering dianggap sebagai bank ingatan atau komputer penyimpanan. Kristal tidak hanya menyimpan pikiran saja, namun juga vibrasi emosi, musik, warna dan suara. Hal ini hanya dapat dibaca atau dilihat orang-orang tertentu saja yang kebetulan mengetahui ilmu alam dan orang dibidangnya. Kristal ini dapat menyerap, menyerap, dan mengalihkan perasaan maupun pikiran orang yang memegangnya.
Pikiran mengandung energi, apabila pikiran memerlukan keseimbangan dan keselarasan maka pemikiran akan pemikiran akan menghasilkan lebih banyak keseimbangan dan keselarasan jika menyentuh kristal memanfaatkan kristal, musik, dan warna yang cocok sangat memungkinkan untuk menumbuhkan spiritual, pengobatan yang didapat dari tumbuhan dan air. Selain itu kristal mengandung elektron dan dapat menghancurkan unsur negatif dalam tubuh manusia.

Teknik dan Ikhtisar
            Cara menggunakan energi (nada dan warna) untuk penyembuhan fisik, emosional, dan spiritual, dan spiritual diantaranya dengan menggunakan:
1.      Uji otot, berdasarkan reaksi atas tekanan yang dilakukan seorang terapis kepada pasien yang sebelumnya memegang warna tertentu. Warna akan cocok apabila pasien dapat menahan tekanan yang diberikan terapis pada pergelangan tangan.
2.      Menggunakan pendulum, hal ini dapat menggunakan kristal atau benda-benda yang digunakan sebagai media yang dapat menyalurkan energi.
3.      Pengetahuan intuitif ahli terapi
4.      Mendengarkan musik, Dalam proses penyembuhan, musik Hard Rock mempunyai efek yang menghancurkan. Ada situasi saat musik keras bising atau sumbang bisa berdampak positif, hal ini terjadi saat tubuh dan emosi mengalami ketegangan. Namun perlu hati-hati dalam menggunakannya dan dengan rentang waktu yang tidak begitu lama yang tujuannya untuk mengurangi ganjalan di hati. Selain itu juga untuk menenangkan anak hiperaktif dapat menggunakan irama yang seimbang seperti piano atau alat musik apapun yang sekiranya dapat dijadikan percobaan dan melihat reaksi anak.
5.      Mengadakan suasana yang berwarna, Selanjutnya saat mengenakan warna pakaian dan musik yang didengar dapat mempengaruhi proses penyembuhan. Hal ini dapat menciptakan suasana yang tentram atau justru malah memicu depresi. Teknik yang dapat digunakan yakni bial di dalam raung kerja pasang prabot dan dining dicat dengan warna merah dan orange atau kuning, sedangkan untuk bersantai atau rileks menggunakan warna hijau, biru, nila, atau ungu. Hal yang perlu diperhatikan yakni saat menggunakan satu warna terus-menerus, dapat disimpulkan bahwa terjadi ketidakseimbangan atau adanya masalah dalam tubuh.
6.      Bernapas untuk menyerap vibrasi warna.

Bunyi, Energi, dan Kehidupan
            Musik adalah apresiasi atas suara. Semua suaraatau bunyi dapat dianggap musik. Mendengar adalah salah satu kunci dalam mengenali bunyi atau suara. Ada lima tingkatan mendengarkan yang dapat diistilahkan sebagai seni mendengar, diantaranya:
1.      Mendengar
2.      Imajinasi
3.      Realitas
4.      Unsur-unsur
5.      keheningan

Elemen-elemen dan bahasa energi
            Elemen melambangkan pola dasar atau prinsip secara universal. Tiap elemen bersifat trnsendental. Elemen–elemen ini tergabung dan berjalain menghadirkan serta menyokong semua kehidupan. Ada lima elemen yang ada dalam alam antara lain:
1.      Eter. Eter adalah ruang. Ahli kimia di zaman kuno menjelaskan eter sebagai urat nadi.  Eter merupakan elemen tertinggi tempat dimana semua elemen bercampur dan terbentuk. Eter berhubungan langsung dengan suara dan dikaitkan dengan tindakan mendengar. Eter melambangkan gerakkan spasial yang terbuka. titik vokal eter adalah di tenggorokan.
2.      Udara. Melambngkan cakra jantung udara dimana-mana senantiasa bergerak, berembus pelan, berpindah-pindah, bebas, dan tembus cahaya. Udara mencerminkan pikiran dan intelektualitas, filosofis dan rasional.
3.      Api. Mencerminkan kualitas visi, memendarkan cahaya dalam kegelapan, dapat diekspresikan dalam fantasi, gemar berfantasi, terlalu dramatis, dan berpikir kemasa depan. Ranah emosi, memiliki semangat berapi-api, suka berubah pendirian, tak terkendali.
4.      Air. Ranah mental, air terwujud dalam bentuk kreativitas yang mencerinkan organ reproduksi dan penciptaan kehidupan baru. Ranah emosi, air dhubungkan dengan kasih sayang dan perasaan terdalam contohnya kepemilikan dan kecemburuan.
5.      Tanah. Ranah mental, unsur tanah tercermin dari kesiapan orang untuk bertindak efisien an mengikuti aturan.

Asal-usul warna dan terapi warna
            Warna secara sederhana adalah cahaya dari panjang gelombang dan frekuensi, dan cahaya itu hanyalah satu bentuk energi yang bisa dilihat secara nyata, yang tercipta dari foton. Warna merupakan salah satu gelombang elektromagnetik yang paling kecil. Gelombang dan frekuensiyang dilihat dapat mempengaruhi warna ynag dilihat. Merah berada paling bawah dari tingkatan spektrum dan memiliki gelombang paling tinggi dengan frekuensi paling rendah. Sebaliknya warna ungu berada pada puncak spektrum dengan gelombang terendah dan frekuensi tertinggi. Metode terapi yang dapat digunakan:
1.      Meditasi
2.      Olah napas
3.      Terapi dengan menggunakan kain sutra berwarna
4.      Air hasil solarisasi

Makna Warna
1.      Hitam. Menandakan sesuatu yang formal, konvensional, dan bermartabat. Kebudayaan Mesir kuno melambangkan malam, kematian, dan sihir. Lawan hitam adalah hijau (warna kehidupan).
2.      Putih. Menandakan sikap cermat, kritis, dan bersunggih-sungguh. Kebudayaan mesir kuno melambangkan kemurnian, feminin, dan bulan yang berlawanan dengan warna merah.
3.      Merah. Menandakan sikap aktif, gairah, optimisme, meningkatkan kewaspadaan dan tindakan penuh keberanian. Nada keybord C, cakra akar (pangkal tulang belakang).
4.      Orange. Menandakan ambisius dan tidak terlalu hangat, menunjukkan kecerdasan namun tidak angkuh, menimbulkan keriangan dan menghilangkan kesedihan. Nada keybord D, cakra sakrum.
5.      Kuning. Menandakan kecerdasan, kemampuan komunikasi, lapang dada, dan mengurangi depresi. Nada keybord E, cakra pusar.
6.      Hijau. Menandakan daya penyembuhan, sikap simpatik, tabah, dan tenang. Mengurangi rasa stres dan tingkah laku yang tidak mau diam. Di Mesir melambangkan kehidupan, pertumbuhan, dan kelahiran kembali. Nada keybord F, cakra jantung.
7.      Turkuois. Menggabungkan efek biru muda dan biru yang melambangkan penuh daya tarik namun mengisap diri sendiri, meningkatkan kepercayaan diri, ketenangan, dan kesegaran.
8.      Biru. Menandakan sikap idealis, rasional, jujur, dan tentram. Biru terang lebih spiritual sedangkan biru gelap lebih sosial. Nada keybord G, cakra tenggorokan.
9.      Nila. Intuisi dedikasi, jernih kuat ingatan, dan mampu berhubungan dengan dunia lain. Nada keybord A, cakra mata segitiga.
10.  Ungu. Menandakan sifat agung, idealis, dan peka namun krang kritis dan kurang dewasa. Ungu lebih terang dan feminin, mencirikan martanbat dan refleksi yang membesarkan hati. Nada keybord B, cakra puncak kepala.
11.  Magenta. Menandakan optimis, lunak, penuh kasih sayang, memunculkan rasa puas dan horma, kuarang agresif dan lebih spiritual.
12.  Coklat. Menandakan netral dan hangat, sikap praktis, sosial, keras kepala dan cermat.
13.  Abu-abu. Menandakan netral dan sejuk, menengkan tetapi membawa sikap mendua dan tidak komitmen.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar